e-book
Pengelolaan Lahan Basah Pesisir dan Pengurangan Resiko Bencana di Indonesia
Lahan basah pesisir menurut definisi Konvensi Ramsar adalah daerah di pesisir yang tergenang
baik secara periodik maupun terus menerus, termasuk perairan laut hingga kedalaman tidak lebih
dari 6 meter saat surut terendah. Berdasarkan definisi tersebut yang termasuk dalam lahan basah
pesisir meliputi ekosistem mangrove, padang lamun, terumbu karang, dataran pasir dan lumpur,
pantai berbatu, estuaria, rawa air tawar, rawa gambut pesisir, laguna, dan berbagai jenis lahan
basah buatan. Luas lahan basah pesisir Indonesia yang memiliki nilai penting secara internasional
tidak kurang dari 15 juta hektar atau separuh dari luas seluruh daratan Malaysia (Komite Nasional
Pengelolaan Lahan Basah, 2004). Dengan jumlah tersebut Indonesia termasuk sebagai salah satu
negara yang memiliki lahan basah pesisir terluas di Asia setelah Cina.
Besarnya potensi lahan basah pesisir yang dimiliki oleh Indonesia diharapkan pengelolaannya
berlangsung secara bijaksana dan berkelanjutan. Namun kondisi demikian masih jauh dari
harapan dikarenakan berbagai kendala yang dihadapi, diantaranya kendala sosial, ekonomi, dan
politik serta masih rendahnya kesadaran berbagai pihak akan pentingnya nilai-nilai lahan basah
pesisir bagi kehidupan dan lingkungan.
Berbagai ulah manusia, seperti alih fungsi/konversi, pemanfaatan berlebih (over exploitation),
pencemaran dari darat maupun laut telah menyebabkan lahan basah pesisir di Indonesia berada
dalam keadaan yang memprihatinkan. Kondisi ini bila dibiarkan terus, maka secara langsung akan
menjadi ancaman bagi sekitar 120 juta masyarakat pesisir Indonesia. Hal tersebut disebabkan
hilangnya nilai dan fungsi lahan basah sebagai sistem pendukung kehidupan sosial, ekonomi, dan
ekologis.
Buku ini menguraikan berbagai hal mengenai jenis-jenis bencana yang sering terjadi di kawasan
pesisir, peran dan manfaat lahan basah pesisir dalam pengurangan resiko bencana (PRB),
beberapa instrumen/kebijakan yang berperan dalam PRB dan identifikasi berbagai pihak baik yang
terlibat secara langsung maupun tidak, serta upaya-upaya yang telah dilakukan dalam pengelolaan
lingkungan lahan basah terkait dengan pengurangan resiko bencana di Indonesia.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain